Generasi muda di kancah politik Indonesia "AHY"
Generasi muda merupakan tongkat estafet untuk suatu bangsa. Ada
juga yang mengatakan bahwa generasi muda merupakan masa keemasan. Ketika
ditelaah kata generasi kerap kali menjadi perwakilan dari istilah angkatan.
Sedangkan menurut Auguste Comte selaku pelopor sosiologi modern, generasi
muda merupakan jangka waktu kehidupan sosial manusia yang didasarkan pada
dorongan keterikatan pada pokok-pokok pikiran yang asasi. Peran dan kontribusi
generasi muda janganlah dipandang sebelah mata. Seiring perkembangan zaman,
semakin hari generasi muda selalu mengalami kemajuan yang signifikan. Tak
jarang segudang pengalaman membanggakan terjadi.
Tahun 2019, digadang-gadang menjadi tahun politk. Jika membahas
permasalahan politik yang ada di Indonesia mungkin pelajaran di dalam kelas
selama 4 SKS pun tidak akan ada habisnya. Saat mendengar kata politik, mungkin
saja akan mengibaratkan dengan propaganda, keutungan kelompok tertentu dan
bahkan saling sikut menyikut. Dalam kondisi seperti ini, sebagai masyarkat
memerlukan warna baru yang dapat mewakili elemen masyarakat. Mungkin saja
warna baru yang dapat mewakili, hadir dari generasi muda.
Memiliki usia muda atau mewakili generasi muda, bukanlah halangan
untuk terjun keranah politik. Usia muda bukanlah halangan untuk memimpin
negara. Ketika anak muda atau generasi muda ingin terjun dan berkontribusi
untuk negara, tak jarang cibiran yang mengatakan "anak muda tak memiliki
pengalaman" kerap kali terdengar. Cibiran seperti itu tidak berlaku untuk
Emmanuel Macron yang mana ia terpilih menjadi Presiden Perancis. Macron berusia
39 tahun, dan ia percaya dapat mewakili suara generasi muda untuk mengemban
tugas sebagai kepala negara.
Saya berfikir, apakah mungkin suatu saat nanti Indonesia memiliki
pemimpin yang dapat mewakili suara generasi muda. Agak pesimis namun
setelah mendengar nama AHY dalam pigub Jakarta beberapa tahun lalu, sepertinya
saya merasa seperti mendapatkan angin segar. Berasa agak lebay tapi begitulah
kenyataannya. Walaupun AHY baru sekitar 1,5 tahun masuk kedalam jalur
politik. Ohya AHY merupkan singkatan dari pemiliki nama lengkap Agus
Harimurti Yudhoyono. Banyak yang mencibir AHY belum matang, jika
menjadi seorang memimpin dikancah politik.
AHY merupakan sesosok laki-laki yang lahir di Bandung, 10 Agustus
1978. AHY merupakan putera pertama Presiden ke- 6 Republik Indonesia. Nama AHY
mulai terkenal ketika ia mencalonkan oleh gabungan Partai Demokrat, Partai
Kebangkitan Bangsa, Parta Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional
untuk maju sebagai salah satu calon gubenur DKI Jakarta tahun 2017.
Pada bulan Juni 2014, Agus menempuh tugas pendidikan militer
setingkat Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) di Command and General
Staff College (CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat. Ia
menuntaskan tugas pendidikannya selama satu tahun dan lulus pada 12 Juni 2015
dengan hasil sempurna yaitu dengan IPK 4.0. Di samping menempuh pendidikan
militer, Agus juga menyelesaikan program Master dalam Kepemimpinan dan
Manajemen (MA in Leadership and Management) dari George Herbert Walker School
di Webster University.
"AHY ingin memberikan warna baru dan angin segar kepada
generasi muda Indonesia"
Sepertinya AHY melihat Indonesia memiliki harapan yang lebih baik,
lebih adil dan bersejahtera. AHY rela melepaskan karir akademinya untuk menjadi
bagian dari kancah politik yang ada sebagai perwakilan suara generasi muda. AHY
sangat sadar, jika dirinya tidak dapat berdiri sendiri dalam menyuarakan
aspirasi generasi muda, ia memerlukan peran serta generasi muda lainnya untuk
mendorong dan mensupport dirinya dalam ranah perpolitikan Indonesia.
Komentar
Posting Komentar